Setiap daerah pasti punya rumah kosong yang terkenal angker. Di kampungku, rumah itu berada di ujung gang sempit, terletak sedikit lebih tinggi dari rumah-rumah lain, dan sudah ditinggalkan lebih dari 10 tahun. Orang-orang bilang, rumah itu dulu milik keluarga Pak Riyanto. Mereka dikenal sebagai keluarga yang baik dan religius. Tapi suatu malam, tanpa sebab yang jelas, satu keluarga itu menghilang. Tidak ada tanda-tanda pindah rumah, tidak ada barang yang dikemasi. Pagi harinya, tetangga hanya menemukan pintu depan terbuka, lampu masih menyala, dan meja makan penuh makanan yang belum disentuh. Sejak saat itu, rumah tersebut jadi sarang misteri. Sebagai remaja yang iseng dan sering nonton konten uji nyali, aku dan dua temanku, Dika dan Reno, memutuskan untuk mencoba masuk. Tentu saja, kami pilih malam Jumat untuk cari suasana yang ‘lebih seram’. Kami bawa senter, kamera, dan sesajen ala-ala (buat konten katanya). Jam menunjukkan pukul 23.30 saat kami mulai masuk lewat pagar yang su...
Namaku Dina. Aku mahasiswi tingkat akhir di sebuah universitas Islam. Sejak kecil, aku terbiasa bangun malam untuk salat tahajud. Aku percaya bahwa doa di sepertiga malam adalah waktu paling mustajab. Tapi kejadian ini… mengubah cara pandangku terhadap sunyinya malam. Malam itu, sekitar pukul 3 pagi, aku bangun seperti biasa. Aku tinggal di asrama, tapi malam itu hanya aku sendiri di kamar karena teman sekamarku pulang kampung. Aku berwudhu, lalu menyalakan lampu kecil di pojok kamar. Suasananya redup, cukup untuk membuat hati tenang. Aku mulai salat tahajud, berdiri menghadap kiblat. Saat rakaat pertama, tak ada yang aneh. Tapi memasuki rakaat kedua, aku mendengar suara pelan di belakangku — seperti suara kain digesekkan ke sajadah. Seperti... seseorang sedang takbiratul ihram. Aku kaget. Refleks, aku menoleh cepat ke belakang. Kosong. Tak ada siapa-siapa. Aku berusaha tetap tenang. Mungkin hanya suara sajadah bergeser... mungkin... Aku lanjutkan salat. Tapi kali ini aku bisa merasaka...
Komentar
Posting Komentar